Featured Products

Teh Botol Sosro

product

Price: Rp.32.500/Krat

Detail | Order

Fruit Tea Botol

product

Price: Rp.32.500/Krat

Detail | Order

TEBS

product

Price: Rp.35.500/Krat

Detail | Order

STEE

product

Price: Rp.32.500/Krat

Detail | Order

PRIM-A

product

Price: Rp...........

Detail | Order

Joy Tea Green

product

Price: Rp.32.500/Krat

Detail | Order

Salesmanship



Salesmanship
Ice cream, salesmanship
Close Your Deal (Ice Cream)

Salah satu seminar saya yang paling laris adalah seminar yang mengupas tentang salesmanship atau penjualan. Mungkin anda akan bertanya, mengapa salesmanship? Ada berbagai ilmu manajemen yang lain yang bisa dan layak dan lebih keren hasilnya kalau dijadikan seminar. Tapi mengapa salesmanship yang diangkat? Jawaban sederhananya adalah; Karena sepanjang hidup ini anda menjual, dan anda akan terus berjualan demi bertahan hidup.

Saat anda masih anak - anak, begitu inginnya anda untuk mendapat sebatang es krim, and mungkin pernah membujuk ibu anda untuk memberikan es yang anda mau. Tapi kemudian ditolak. Anda tidak putus asa, anda membujuk; merengek; merajuk; sampai menangis dan berjanji berkelakuan baik demi mendapatkan es krim yang anda inginkan. Maka kemudian ibu anda luluh dan bersedia memberikan es yang anda mau. Nah, inilah contoh sederhana betapa anda sudah 'menjual' keinginan anda untuk mendapatkan es yang diinginkan hingga ibu anda menyetujuinya!

Sebuah kisah sederhana yang mengingatkan, betapa di usia yang sangat belia sekalipun kita sudah mengenal konsep – konsep menjual secara sederhana. Jangan menutup diri anda dengan membatasi bahwa menjual hanyalah menjual barang atau produk saja. Menjual selalu ada dalam berbagai bentuk dalam kehidupan anda. Misalnya saja, saat anda melamar pekerjaan, anda sedang 'menjual' diri anda pada calon majikan agar mempekerjakan anda. Saat anda sedang mengajukan proposal proyek, anda juga sedang 'menjual' ide anda agar dikabulkan oleh manajer. Saat anda mengajukan permohonan kenaikan gaji, anda juga sedang 'menjual' keunggulan - keunggulan anda bagi perusahaan. Bahkan saat anda merayu pasangan saat melakukan kesalahan, andapun sedang 'menjual' pandangan anda bahwa anda layak dimaafkan dan mendapat kesempatan kedua.

Jangan pernah meremehkan kemampuan menjual ini karena anda akan selalu membutuhkannya sepanjang hidup anda. Memang bila anda berkata 'Sales' atau 'Salesmanship'; anda akan menemukan banyak konotasi negatif dan kurang enak yang tersembunyi didalamnya. Salesman sering dikonotasikan dengan penipu, tukang memaksa orang untuk membeli hal yang tidak diinginkan, cerewet, mengganggu waktu orang untuk presentasi yang menjengkelkan, dan sebagainya demi kepentingan pribadi. Hal ini menjadi rancu karena memang banyak salesman yang sekedar mencari pendapatan dan mengejar bonus.

Namun pada dasarnya, salesmanship sendiri adalah sebuah ilmu dasar yang sangat berguna bagi kehidupan. Bila sistem penjualan itu sendiri didasari oleh semangat jujur, tulus, dan keinginan untuk saling bekerja sama, salesmanship tidak lagi merupakan hal yang menyebalkan dan berkonotasi negatif bagi diri anda maupu orang yang menerimanya.

Dengan menjadi salesman yang baik kita bisa menjadi pimpinan yang lebih baik, bawahan yang paling baik, pasangan yang lebih baik, anak yang lebih baik, orang tua yang lebih baik, dan menjalani hidup kita denga lebih mudah dan ringan.

Setiap orang yang hidup dan bekerja dengan baik di dunia ini harus dan sangat diwajibkan untuk menguasai ilmu salesmanship ini. Tidak perlu sampai menjadi seperti telemarketer atau salesman professional. Tapi setidaknya cukup mampu untuk menguasai dasar - dasarnya sehinggi mampu mempengaruhi dan membujuk orang lain untuk melakukan hal yang kita inginkan tanpa merasa terpaksa melakukannya. Dengan demikian, anda akan lebih mudah dalam bekerja dan menjalaji hidup seperti yang anda inginkan.

No Response to "Salesmanship"

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...